Musium Arkeologi Gedung Arca terletak di Jl. Raya Tapak Siring , Bedulu, BlahBatuh, Gianyar Bali
musium (Museum Arkeologi) adalah site musium dalam pengelolaannya
bagian dari balai pelestarian peninggalan purbakala bali wilayah kerja proponsi
bali, NTB, dan NTT (BP3 Bali).
Sejarah pendirian musium berawal
dari gagasan Prof.Dr. R.P.Soejonodan Drs. Soekarto K. Atmojo. Mantan kepala
dinas purbakala Bali untuk melindungi benda cagar budaya (BCB) yang telah
berhasil dilestarikan sejak berdirinya jawatan Purbakala tahun 1950.
Musium
arkeologi dengan koleksi unggulan dengan benda cagar budaya dari masa
prasejarah dan sejarah yang seluruhnya berasal dari hasil pelestarian diwilayah
propinsi bali. Secara resmi dibuka oleh Dirjen kebudayaan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 14 september 1974.
Prasasti Peresmian Musium Gedung Arca |
Bangunan musium
Musium
gedung arca didirikan diatas tanah seluas 5.165 m2, dengan pembagian
halamannya mengikuti pola bangunan pura yang terdiri dari tiga bagian : halaman
luar (Jaba sisi) terdapat sebuah
wantilan yang berfungsi sebagai ruang pertemuan, dihalaman tengah (Jaba tengah) terdapat lima gedung tempat
memajang koleksi dan dihalaman dalam (jeroan) terdapat delapan balai
pelindung yang juga berfungsi untuk memajang koleksi.
Gapura Paduraksa dihalaman dalam (jeroan) |
Gapura Paduraksa dihalaman dalam (jeroan) |
Gapura Bentar halaman luar (Jaba sisi) |
Koleksi musium
Koleksi
gedung arca terdiri dari dua kelompok berupa BCB dari masa prasejarah dan
sejarah. Koleksi masa prasejarah berasal dari jaman batu sampai jaman perunggu,
dan masa sejarah berasal dari abad 8 Masehi sampai abad 15 Masehi.
Koleksi-koleksi tersebut dipameekandihalaman tengah, halaman dalam, dan
ditempat pakmasana.
Koleksi di halaman tengah
a. Gedung
A : dipamerkan koleksi dari jaman prasejarah berupaalat-alat batu seperti kapak
genggam, kapak perimbas, kapak lonjong, alat-alat dari batu kecil berbentuk
mata panah yang disebut mikrolit. Semua alat tersebut pada masanya digunakan
untuk berburu dan menggumpulakan bahan makanan. Selain itu juga terdapat
koleksi benda-benda aksesoris berbahan perunggu seperti gelang, cincin, tajak
dan benda lainnya yang berfungsi sebagai bekal kubur.
b. Gedung
B : dipamerkan BCB hasil ekskavasi situs gilimanuk pada tahun 1961-1963.
Koleksi digedung ini berupa tempayan, periuk, fosil, tengkorak kera dan
lain-lain. Seluruh BCB ini merupakan peninggalan dari masa prasejarah.
Koleksi
dihalaman tenggah
pada balai pelindung C, D, E, F, G, H
dan I: dipamerkan Sarkofagus dan Tempayan yang merupakan koleksi unggulan
Musium Gedung Arca. Sarkofagus adalah peninggalan masa perundagian (Megalitik)
merupakan hasil temuan yang berasal dari beberapa kabupaten di Bali. Sarkofagus
merupakan peti batu yang berfungsi sebagai wadah kubur pda masa Prasejarah.
Orang-orang yang dikubur dalam Sarkofagus diduga orang yang memiliki status
sosial lebih tinggi dalam masyarakat, seperti kepala suku. Koleksi Sarkofagus
ini diperkirakan berumur antara 2000-2500 tahun.
Gedung
J:
Dipamerkan koleksi keramik Cina yang
berdasarkan ciri dan bahannya diperkirakan berasal dari bahan abad X-XVIII (masa
Dinasti Ming, Sung, dan Cing).
Gedung
K:
Dipamerkan koleksi BCB dari masa
sejarah, berupa stupika tanah liat yang memuat mantra agama Budha (Ye-Te
Mantra). Tulisan yang terdapat pada materai tanah liat tersebut
menunjukkan persamaan dengan tulisan
yang terdapat pada ambang pintu Candi Kalasan yang berangka tahun 778 Masehi.
Selain itu dipamerkan pula benda-benda dari perunggu seperti lampu, arca,
prasasti, mata uang, dan alat-alat upacara yang diperkirakan dari abad XIV-XV
Masehi.
Balai
Pelindung L (Di depan Padmasana):
Pada Balai Pelindung L dipamerkan
beberapa koleksi berupa arca Dwarapala, lingga, arca Garuda, dan fregmen arca.
Koleksi ini merupakan peninggalan yang ditemukan di lingkungan BP3 Bali sekitar
tahun 1950-an.
Add caption |
Balai
Patok:
Di Balai Patok dipamerkan koleksi BCB
dari masa sejarah berupa replika yaitu: arca Batari Mandul, arca Nandi, stupika
Candi Penggulingan, prasasti Blanjong (839 Ḉaka/917 M), prasasti candi tebing
Gunung Kawi yang berasal dari abad XI Masehi, prasasti Sawuh Gunung (Pura
Pengukur-Ukuran), replika Candra Sengkala (Pura Penataran Blusung) dan beberapa
buah arca yang berasal dari abad XIII Masehi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar